Secara teknis, proxy server adalah sebuah sistem yang berperan sebagai perantara antara client hosts, dengan server yang ingin diaksesnya. Secara tradisional, kite bisa menyamakan proxy sebagai mak comblang, makelar, calo, affiliasi, orang ketiga, perantara, broker, ato beberapa istilah sejenis lainnya. Bagaimana dengan cara kerjanya?
Contohnya begini, katakanlah kamu ingin membuka Google di internet. Berarti komputer mu disebut dengan client host. Dan halaman web Google yang kamu lihat di monitor, adalah file html yang tersimpan di dalam komputer server Google yang ada di internet. Itu artinya komputer mu (client) ingin mengakses server Google. Lalu?
Jika tanpa proxy, maka saat mengetikkan alamat URL dari Google (http://www.google.co.id), maka dengan seketika itu juga, dan dengan tanpa perantara, komputer mu akan mengirim request atau permintaan mu itu langsung ke komputer servernya Google. Saat menerima request mu itu, maka dengan tanpa perantara, komputer server Google akan mengirimkan balasan berupa halaman web yang kamu lihat di monitor. Lalu kalo pake proxy?
Sedangkan kalo kite pake proxy, maka, saat mengetikkan alamat URL dari Google, seketika itu juga komputer mu akan mengirimkan request, tapi tidak langsung ke komputer servernya Google. Melainkan ke komputer yang berperan sebagai proxy server. Dan saat menerima request mu itu, server proxy kemudian melanjutkannya ke komputer servernya Google. Dan sebaliknya, dari server Google ke server proxy, baru ke komputer mu.
Jadi, sudah mengertikah dikau cara kerja proxy ini? Simple dan mudah bukan? Lalu, dikau bertanya lagi, buat apa pake perantara (proxy) kalo bisa transaksi secara langsung? Dan, bukankah biasanya kalo pake pihak ketiga (proxy) itu biasanya malah merugikan, lebih panjang, lama, dan ribet, betul?
Memang benar. Pake proxy itu memang ada ruginya, tapi juga ada untungnya. Dan ingat bung, untung dan rugi itu sudah menjadi hukum Alam, bukan Vetivera. Kata bapak, dimana ada si untung, disitu pasti ada si rudi... eh... rugi. Jadi, si untung tidak akan pernah ada, jika tanpa si rugi. Begitupun sebaliknya. Itu artinya, proxy tidak akan pernah dibuat dan dipake orang, kalo cuma bisa merugikan, betul?
So, apa untungnya pake proxy?
Untuk mengetahuinya, bisa kita lihat dari tujuan awal proxy dibuat. Proxy dibuat dengan tujuan untuk mengambil, membawa, dan menyampaikan, lalu mengembalikan setiap request dari client, kemudian menyimpan request tersebut kedalam suatu tempat yang dinamakan cache.
Apa itu cache? Dan, buat apa proxy menyimpan request tersebut kedalam cache?
Secara sederhana, cache bisa kita samakan sebagai tempat penyimpanan sementara, atau Google sering menyebutnya sebagai tembolok (ntah kenapa Google begitu mencintai kata itu). Jadi, setiap request yang datang melalui proxy, akan disimpan ke dalam cache. Tujuannya, untuk mempercepat proses pelayanan.
Mempercepat proses pelayanan?
Begini bung, saat komputer ente merequest halaman web Google melalui proxy, halaman itu akan disimpan oleh proxy ke dalam cache. Tujuannya, bila suatu saat nanti anda merequest halaman yang sama, proxy tidak perlu lagi harus mengambilnya secara langsung ke komputer servernya Google. Proxy cukup mengambilnya di dalam cache. Dengan begitu, proses pelayanan request dari ente, jadi lebih cepat terlayani, betul?
Dengan cara kerja seperti ini, proxy sangat ideal digunakan oleh suatu sistem, dimana ada lebih dari satu user yang mengakses satu jalur yang sama untuk ke internet. Karena itulah, jaringan yang ada di kantor-kantor, sekolah, universitas, warnet, biasanya menggunakan proxy. Untuk jaringan-jaringan seperti itu, proxy memberikan lebih banyak keuntungan, dibanding kerugian.
Coba ente bayangin begini, saat seorang user merequest halaman web Google, proxy mengambilnya, menyampaikannya, kemudian menyimpannya ke dalam cache. Lalu, saat user lain juga ingin merequest halaman web Google, proxy tidak perlu lagi ke internet, dia cukup mengambilnya dari dalam cache. Dengan bagitu, traffik, lalu lintas jaringan, dan waktu menunggu, akan lebih hemat, cepat, dan singkat, betul?
Oo... jadi itu manfaatnya menggunakan proxy. Lalu, bagaimana dengan tipenya? Apa semua proxy itu sama? Atau proxy juga ada jenis dan kelompoknya? Dan kalo emang ada, tolong dong om... kasih tau apa dan bagaimana cara membedakannya. Ini minta tolong lho om... bukannya merintah dan maksa.
Betul bung, betul sekali, anda benar-benar belut... eh... betul. Jika dilihat berdasarkan cara kerjanya, Proxy memang terbagi dalam dua tipe. Tipe yang pertama disebut dengan Forward proxy server. Cara kerja Forward proxy ini adalah seperti contoh diatas. Dan user seharusnya tahu dan sadar kalo sebenarnya dia menggunakan proxy tipe ini.
Dari mana user tersebut tahu?
Dari konfigurasi browsernya. Karena si user tersebut harus mengkonfigurasikan browsernya secara khusus agar bisa ke internet. Kenapa harus dikonfigurasi secara khusus? Sebab, seperti yang sudah di ceritakan diatas, forward proxy server berada diantara user tersebut, dengan resource atau sumber yang ingin diaksesnya (internet).
Nah, agar browser si user tadi tahu cara mengakses sumber tersebut (internet), si user tadi harus memberi tahu browsernya agar terlebih dulu mengakses forward proxy, sebelum bisa ke internet. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan gambar dibawah ini.
Lalu, proxy tipe lainnya? Tipe lainnya disebut Reverse Proxy. Berbeda dengan forward proxy yang berada diantara user dengan resource (internet), sebuah reverse proxy tempatnya bukan di tengah, melainkan di depan resource (internet). Membingungkan bukan? Mungkin dengan melihat gambar dibawah ini, kita jadi lebih jelas.
Nah, gimana? Udah lebih jelas bedanya? Masih belum? Penasaran? Ingin lebih jelas? Ketik REG spasi PROXY, hehe... mirip iklan. Tapi ini memang iklan. Tujuannya, biar sampeyan datang lagi kesini. Sebab, kite bakal ngelanjutin kisah ini nanti, bukan sekarang. Karena, kalo mao ditulisin semua disini, bisa kepanjangan dan kurang bahan, dan aye bisa jadi sasaran cacian dan makian. Jadi, sing sabar yo....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar